Selasa, 03 April 2012

Penala Pantulan Suara Pada Kelelawar

Diposting oleh ZOOlo Fisika di 08.50 0 komentar


Citra kelelawar sejak zaman dulu memang selalu menakutkan. Disamping selalu diibaratkan dengan vampir peminum darah, juga kelelawar dianggap sebagai hama dan binatang kotor. Citra menakutkan inilah yang menyebabkan kelelawar terus diburu. Atau juga beberapa jenis kelelawar diburu, karena dagingnya disebutkan enak dimakan. Baru belakangan ini disadari, banyak salah duga menyangkut kelelawar ini. Banyak ahli bionik yang kini meneliti kelelawar, terutama untuk mengetahui fungsi penala gema atau echolocation yang dimilikinya. Di seluruh dunia dewasa ini terdapat sekitar 1000 jenis kelelawar, dari mulai kelelawar terbesar yang disebut anjing terbang hingga yang terkecil yang diberi nama kelelawar kumbang. Yang menarik para ahli biologi, kelelawar adalah satu-satunya binatang menyusui yang dapat terbang. Tulang di sayap kelelawar juga mirip dengan tulang jari manusia. Selain itu hanya terdapat beberapa jenis kelelawar peminum darah, yang terutama meminum darah hewan besar.

Yang paling menarik para ahli adalah kemampuan kelelawar untuk terbang dalam kegelapan, menggunakan pantulan suara ultrasonik agar tidak menabrak benda yang ada di depannya. Pantulan suara ultrasonik yang disebut Echolocation ini juga digunakan untuk mengenali dan melacak posisi mangsanya. Ketika terbang kelelawar mengeluarkan suara berfrekuensi tinggi yang tidak terdengar oleh telinga manusia. Pantulan suara inilah yang ditangkap kembali, dan menjadi semacam radar penentu arah. Istilah echolocation diperkenalkan oleh Donald Griffin pada tahun 1944. Para ahli bionik, yang meneliti teknik yang dikembangkan alam untuk ditiru dan dikembangkan untuk kepentingan manusia, terus meneliti fungsi echolocation ini. Memang binatang yang memiliki kemampuan penala bunyi frekuensi tinggi bukan hanya kelelawar. Akan tetapi kelelawarlah yang paling menarik perhatian. Industri otomotif misalnya, kini mengembangkan semacam perangkat echolocation, untuk meningkatkan keselamatan sewaktu mengendarai mobil. Pabrik mobil Daimler-Chrysler di Jerman, melengkapi mobil Mercedes tipe paling mahal buatannya dengan peralatan Echolocation. Dengan alat penala ultrasonik tsb, mobil canggih buatan Mercedes memiliki kemampuan untuk mempertahankan jarak aman dengan mobil di depannya. Jika jarak dengan mobil di depan terlalu dekat, perangkat echolocation yang dipasang di bagian depan, akan mengirimkan sinyal ke komputer pengendali di dalam mobil. Secara otomatis kecepatan mobil dikurangi, dan jarak aman dipertahankan.

Para ahli bionik menyebutkan, peralatan echolocation yang dipasang pada mobil Mercedes sudah tergolong canggih. Namun dibandingkan dengan echolocation pada kelelawar, perangkat buatan manusia itu tidak ada artinya. Pada kelelawar, penala frekuensi tinggi selain memiliki fungsi mengenali jarak, juga mampu mengenali bentuk, gerakan atau suhu tubuh obyek di depannya. Dengan begitu kelelewar mampu mengenali mangsanya dalam kegelapan total. Para ahli di Universitas Yale Inggris, kini juga mengembangkan robot yang memiliki kemampuan echolocation. Peralatan sonar yang dikembangkan para ahli di bawah pimpinan profesor Roman Kuc itu, disebutkan lebih canggih dari sonar yang dipasang di bagian depan mobil Mercedes. Dalam penelitian yang sudah berlangsung 10 tahun, berhasil dikembangkan peralatan sonar yang berfungsi sebagai pencari lokasi obyek, sekaligus mengenali obyeknya. Sebelumnya robot harus dilengkapi dua peralatan yang berbeda, yakni sonar untuk menentukan lokasi dan kamera untuk mengenali obyeknya. Pada prinsipinya para ahli robotik di Universitas Yale memanfaatkan teknologi yang sudah tersedia. Pada bagian lengannya, robot dilengkapi peralatan pemancar suara frekuensi tinggi. Pantulannya kemudian ditangkap oleh sebuah perangkat penala jarak, seperti yang sering digunakan pada kamera polaroid dan sebuah pengukur akustik digital. Datanya kemudian diolah menggunakan chips Pentium biasa berkecepatan 120 Megahertz, yang sudah tergolong lambat bagi chips komputer masakini. Sasaran dari penelitian ini, antara lain untuk misi luar angkasa, terutama untuk mengenali lingkungan dan obyek yang ada di planet atau benda laingit lainnya. Selain itu untuk perangkat keamanan, misalnya mengenali para tamu yang masuk ke bank, atau gedung yang menyimpan data-data penting. Juga untuk membantu para penderita kelumpuhan seluruh badan untuk berinteraksi dengan komputer. Kini terbukti, kelelawar yang dahulu ditakuti dan memiliki citra negatif, ternyata memiliki fungsi yang mampu menolong umat manusia.(muj)



sumber:

Selasa, 03 April 2012

Penala Pantulan Suara Pada Kelelawar



Citra kelelawar sejak zaman dulu memang selalu menakutkan. Disamping selalu diibaratkan dengan vampir peminum darah, juga kelelawar dianggap sebagai hama dan binatang kotor. Citra menakutkan inilah yang menyebabkan kelelawar terus diburu. Atau juga beberapa jenis kelelawar diburu, karena dagingnya disebutkan enak dimakan. Baru belakangan ini disadari, banyak salah duga menyangkut kelelawar ini. Banyak ahli bionik yang kini meneliti kelelawar, terutama untuk mengetahui fungsi penala gema atau echolocation yang dimilikinya. Di seluruh dunia dewasa ini terdapat sekitar 1000 jenis kelelawar, dari mulai kelelawar terbesar yang disebut anjing terbang hingga yang terkecil yang diberi nama kelelawar kumbang. Yang menarik para ahli biologi, kelelawar adalah satu-satunya binatang menyusui yang dapat terbang. Tulang di sayap kelelawar juga mirip dengan tulang jari manusia. Selain itu hanya terdapat beberapa jenis kelelawar peminum darah, yang terutama meminum darah hewan besar.

Yang paling menarik para ahli adalah kemampuan kelelawar untuk terbang dalam kegelapan, menggunakan pantulan suara ultrasonik agar tidak menabrak benda yang ada di depannya. Pantulan suara ultrasonik yang disebut Echolocation ini juga digunakan untuk mengenali dan melacak posisi mangsanya. Ketika terbang kelelawar mengeluarkan suara berfrekuensi tinggi yang tidak terdengar oleh telinga manusia. Pantulan suara inilah yang ditangkap kembali, dan menjadi semacam radar penentu arah. Istilah echolocation diperkenalkan oleh Donald Griffin pada tahun 1944. Para ahli bionik, yang meneliti teknik yang dikembangkan alam untuk ditiru dan dikembangkan untuk kepentingan manusia, terus meneliti fungsi echolocation ini. Memang binatang yang memiliki kemampuan penala bunyi frekuensi tinggi bukan hanya kelelawar. Akan tetapi kelelawarlah yang paling menarik perhatian. Industri otomotif misalnya, kini mengembangkan semacam perangkat echolocation, untuk meningkatkan keselamatan sewaktu mengendarai mobil. Pabrik mobil Daimler-Chrysler di Jerman, melengkapi mobil Mercedes tipe paling mahal buatannya dengan peralatan Echolocation. Dengan alat penala ultrasonik tsb, mobil canggih buatan Mercedes memiliki kemampuan untuk mempertahankan jarak aman dengan mobil di depannya. Jika jarak dengan mobil di depan terlalu dekat, perangkat echolocation yang dipasang di bagian depan, akan mengirimkan sinyal ke komputer pengendali di dalam mobil. Secara otomatis kecepatan mobil dikurangi, dan jarak aman dipertahankan.

Para ahli bionik menyebutkan, peralatan echolocation yang dipasang pada mobil Mercedes sudah tergolong canggih. Namun dibandingkan dengan echolocation pada kelelawar, perangkat buatan manusia itu tidak ada artinya. Pada kelelawar, penala frekuensi tinggi selain memiliki fungsi mengenali jarak, juga mampu mengenali bentuk, gerakan atau suhu tubuh obyek di depannya. Dengan begitu kelelewar mampu mengenali mangsanya dalam kegelapan total. Para ahli di Universitas Yale Inggris, kini juga mengembangkan robot yang memiliki kemampuan echolocation. Peralatan sonar yang dikembangkan para ahli di bawah pimpinan profesor Roman Kuc itu, disebutkan lebih canggih dari sonar yang dipasang di bagian depan mobil Mercedes. Dalam penelitian yang sudah berlangsung 10 tahun, berhasil dikembangkan peralatan sonar yang berfungsi sebagai pencari lokasi obyek, sekaligus mengenali obyeknya. Sebelumnya robot harus dilengkapi dua peralatan yang berbeda, yakni sonar untuk menentukan lokasi dan kamera untuk mengenali obyeknya. Pada prinsipinya para ahli robotik di Universitas Yale memanfaatkan teknologi yang sudah tersedia. Pada bagian lengannya, robot dilengkapi peralatan pemancar suara frekuensi tinggi. Pantulannya kemudian ditangkap oleh sebuah perangkat penala jarak, seperti yang sering digunakan pada kamera polaroid dan sebuah pengukur akustik digital. Datanya kemudian diolah menggunakan chips Pentium biasa berkecepatan 120 Megahertz, yang sudah tergolong lambat bagi chips komputer masakini. Sasaran dari penelitian ini, antara lain untuk misi luar angkasa, terutama untuk mengenali lingkungan dan obyek yang ada di planet atau benda laingit lainnya. Selain itu untuk perangkat keamanan, misalnya mengenali para tamu yang masuk ke bank, atau gedung yang menyimpan data-data penting. Juga untuk membantu para penderita kelumpuhan seluruh badan untuk berinteraksi dengan komputer. Kini terbukti, kelelawar yang dahulu ditakuti dan memiliki citra negatif, ternyata memiliki fungsi yang mampu menolong umat manusia.(muj)



sumber:

 

ZOOlo Fisika Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea